Friday, March 2, 2012

Penggunaan E-KTP sebagai Identitas Nasional

Gambar 1 - Keynote Speaker
Pada tanggal 27 Pebruari 2012, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK), dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menyelenggarakan dialog nasional dengan tema: "Peningkatan Inovasi Produk Industri Nasional untuk E-KTP," dan saya berkesempatan hadir dalam acara tersebut. Kalam kesempatan dialog nasional tersebut dihadiri dari berbagai pihak: instansi pemerintah, BUMN termasuk Bank, industri, dan akademisi.  Dialog dibuka oleh masing2 instansi yang mengundang termasuk Menteri Dalam Negri Republik Indonesia kemudian dilanjutkan dengan dialog yang dibagi 2 sesi yaitu sesi pagi dan sesi siang.  Sesi pagi lebih banyak berdiskusi tentang kebijakan pemerintah dalam penerapan E-KTP dan tingkat kandungan dalam negeri sedangkan sesi siang lebih banyak berdiskusi tentang masalah teknis penerapan sistem E-KTP.

Dalam pemaparannya Menteri Dalam Negeri RI mengatakan bahwa secara umum target implementasi E-KTP dalam jangka pendek adalah untuk kepentingan PEMILU tahun 2014.  Sampai saat ini sudah terdaftar 45 juta penduduk Republik Indonesia (dalam waktu 8 bulan sejak Agustus 2011) dan target pemerintah adalah menggalang 172 juta penduduk sehingga terdaftar dalam sistem E-KTP.  Secara hitung-hitungan memang ini target yang sangat fantastis dan sulit dicapai tetapi bukan berarti tidak mungkin.  Tantangan yang paling besar nantinya adalah mendistribusikan alat otentikasi E-KTP ke sejumlah 521.000 TPS (Tempat Pemungutan Suara) saat PEMILU nantinya di tahun 2014.

Dari ke-2 sesi dialog tersebut dapat disimpulkan beberapa hal penting:

  • Tahap I (5 tahun ke depan) implementasi E-KTP masih terfokus digunakan untuk kepentingan warga negara Indonesia dalam memberikan suara mereka pada saat PEMILU 2014.
  • Tahap II (5 tahun berikutnya) pendaya-gunaan E-KTP untuk berbagai industri termasuk penyidikan kejahatan (POLRI), pembukaan rekening BANK, Asuransi Kesehatan, Kesejahteraan Tenaga Kerja, Pendidikan, Bantuan Langsung dan masih banyak lainnya.
  • Agar E-KTP dapat digunakan secara maksimal pada tahap I maupun tahap II kebijakan disemua lini banyak perlu dirubah atau diperbaiki, sebagai contoh kebijakan bank yang mengharuskan warga negara yang ingin memiliki rekening pada satu kota harus memiliki KTP kota tersebut harus disesuaikan dengan berlakukan E-KTP yang bersifat nasional.
  • Fokus riset atau penelitian E-KTP adalah meningkatkan kandungan lokal dalam setiap produk yang dipakai untuk E-KTP termasuk perangkat keras maupun perangkat lunak.  Penelitian tersebut dapat dikoordinasikan langsung dengan BPPT.
Karena ingin tahu kesiapan E-KTP maka saya juga sempat mencoba langsung proses pendaftaran E-KTP yang simulasi dengan alat yang sebenarnya disiapkan oleh panitia.
Proses secara singkatnya adalah sebagai berikut:

  1. Mengisi formulir data pribadi yang telah disiapkan 
  2. Setelah data dimasukkan oleh petugas, maka gambar muka akan diambil (ke-2 telinga harus tampak)
  3. Kemudian setelah foto sidik 10 jari kita diambil yang dibagi 3 tahap: 4 jari sebelah kiri, 4 jari sebelah kanan dan 2 ibu jari (kiri dan kanan).
  4. Setelah semua sidik jari berhasil direkam, maka dilanjutkan dengan proses tanda tangan pada tempat tangan digital yang telah disediakan
  5. Kemudian pemindaian selaput pelangi (iris) mata dilakukan pada kedua mata kita (kita harus buka kelopak mata kita lebar-lebar sehingga proses pemindaian bisa sempurna)
  6. Terkahir setelah semua data yang dimasukkan benar, kita wajib menanda tangani (menggunakan tanda tangan maupun jari telunjuk) bahwa data semua sudah benar dan akurat.

Gambar 2 - Pemindaian tangan kiri
Gambar 3 - Pemindaian kedua jempol
Gambar 4 - Alat untuk merekam tanda tangan
Gambar 5 - Alat pemindai iris mata kiri & kanan
Gambar 6 - Hasil Pemindaian Iris (Hijau = OK)
Gambar 7 - Hasil perekaman data dan biometrik
Seluruh proses perekaman data dengan informasi biometrik (sidik jari dan selaput pelangi) untuk E-KTP diatas diperkirakan antara 2 menit (paling cepat) sampai dengan 20 menit (termasuk menyisir dan merapihkan rambut, memperbaiki kesalahan dalam pemindaian dan lainnya).  Bangsa Indonesia semua berharap bahwa projek E-KTP dapat berjalan dengan baik dan aman, sehingga pemilu 2014 dapat menggunakan data hasil perekaman lewat E-KTP dengan maksimal.  Lebih lagi, kita semua pengguna internet, berharap suatu hari kita dapat melakukan transaksi via Internet menggunakan E-KTP sebagai bagian dari proses otentikasi.  Siapkah E-KTP dipakai untuk kebutuhan otentikasi transaksi elektronik di masa mendatang?  Kita tunggu tanggal mainnya ...

Dalam acara tersebut BPPT juga memamerkan peralatan identifikasi prototipe untuk dipakai secara "mobile" dimana alat dapat terkoneksi lewat WIFI maupaun jaringan 3G.  Rencananya acara dialog nasional tersebut akan diadakan setiap tahun sekali untuk memberikan informasi kepada masyarakat ("stakeholder") status perkembangan terakhir implementasi E-KTP di negara tercinta kita Republik Indonesia.

Salam iman

2 comments:

  1. Mudah-mudahan harapan dari pak menteri tercapai, sehingga keamanan kita menjadi lebih baik.

    ReplyDelete